Jumat, 31 Mei 2013

Jeli Gamat Luxor Sebagai Obat Sakit Demam Berdarah



Kisah di bawah ini adalah pengalaman Bapak Nino dan Bapak Joko, yang merasakan sendiri bagaimana Jeli Gamat Luxor dapat berfungsi sebagai Obat Sakit Demam Berdarah. Kisah ini ditulis oleh Vina Fitriani dari Majalah Trubus, berikut kisah lengkapnya :

Penerbangan Malaysia Airlines menuju Kuala Lumpur, Malaysia, semakin mendekati waktu keberangkatan. Walau sudah terdaftar sebagai penumpang, Nino Sastra Husada berpikir kembali untuk melanjutkan perjalanannya. Tubuhnya menggigil dan nyeri, kepala pusing, mual, serta lemas. Keputusan terakhir ia tetap berangkat lantaran penderitaannya diduga sebatas flu akibat tiga malam kurang tidur menyelesaikan tugas.

Pekerjaannya di negeri jiran juga tak bisa menunggu lebih lama. Tiba di Kuala Lumpur, Nino langsung menemui ahli medis. Walau suhu tubuh mencapai 39°C dan menjalani serangkaian tes laboratorium, dokter belum bisa mendiagnosis penyakit. Tunggu 3-4 hari lagi, kata Nino mengulang pernyataan dokter. Sebab, berbagai virus baru terlihat penyebarannya setelah 72 jam inkubasi dalam tubuh. Kemungkinannya; influenza, tifus, hepatitis, dan demam berdarah.

Dokter membekali obat-obatan penghilang nyeri dan penurun panas. Namun, untuk menjaga dan memperbaiki kesehatan, Nino lebih mempercayai keampuhan ekstrak gamat-sebutan teripang di Malaysia-yang telah dikonsumsinya selama 2 tahun. Biasanya takarannya hanya 2 x 1 sendok makan. Kali ini, Nino memilih menenggak 50 ml 3 kali sehari ditambah Spirulina agar panas langsung turun dan nyerinya hilang. Oleh karena itu, pria kelahiran 48 tahun silam itu tetap melakukan berbagai aktivitas.

Limpa bengkak


Empat hari kemudian, Nino tiba di Jakarta. Ia langsung memeriksakan diri ke rumah sakit. Hasil uji laboratarium, virus yang menyebar ke seluruh tubuhnya adalah dengue, penyebab demam berdarah yang dibawa nyamuk Aedes aegypti. Parameternya, nilai trombosit hanya 110.000/uL dari ambang normal 230.000/uL, limpanya membengkak 10 cm, dan Activated Partial Tromboplastin Time atau masa tromboplastin parsial teraktivasi hanya 14 detik dari ambang normal 25-43 detik. Ia dianjurkan menjalani perawatan medis di rumah sakit. 
Namun, Nino menolak walau polis asuransi bakal menanggung biaya perawatan di rumah sakit internasional itu. Ia yakin penyakitnya bakal reda dengan istirahat dan konsumsi suplemen beche de mer-sebutan teripang di Perancis-setiap hari. Lantaran merasa lebih bugar, Nino kembali memeriksakan kesehatannya. Dokter mendiagnosis virus dengue yang disebarkan hewan pengisap darah-mirip mitos drakula-di siang hari itu hilang. Untung saya minum Jeli Gamat Luxor. Jika tidak, saya takkan bisa melakukan aktivitas apa pun dan trombositnya jauh lebih anjlok, kata Nino.

Keampuhan gamat menghadang virus demam berdarah dengue (DBD) juga dirasakan Joko Setiyanto. Pengusaha pergudangan di Serpong, Tangerang itu terkena DBD seiring bencana banjir melanda Jakarta beberapa bulan silam. Data Departemen Kesehatan, pada Januari dan Februari 2007, DBD menyebar dan menjangkiti 16.803 orang dan 267 pasien meninggal dunia. Biang keladinya, nyamuk warna hitam berbintik putih yang kerap bersarang di genangan air jernih seperti bak mandi, tempayan, vas bunga, dan pakaian bergantung di kamar.

Selasa siang, 20 Februari 2007, Joko Setiyanto terserang flu ditandai dengan nyeri dan tubuh menggigil. Lantaran musim hujan, ia memaklumi penurunan kondisi tubuhnya. Untuk menghilangkan penderitaan, ia mengkonsumsi obat-obatan warung. Namun, 2-3 hari berlalu tetap tak ada perubahan. Dokter dan laboratorium kesehatan ditandangi. Hasilnya, parameter trombosit 131.000/uL di bawah ambang batas 150.000-450.000/uL dan imunoserologi Anti Dengue IgM positif. Artinya pria kelahiran 26 April 1959 itu terjangkit virus dengue.

Mendengar vonis itu, Joko langsung mengkonsumsi gamat. Ayah Jannah Mumtaza itu mulai mengenal gamat untuk kesehatan sejak 3 bulan lalu setelah ibunya terbebas dari diabetes mellitus berkat ekstrak itu. Biasanya hanya 2 x 2 sendok sehari, tetapi ia menenggak 2 sendok makan setiap 2 jam. Rasa nyeri langsung hilang, kata pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, itu.

Untuk mengetahui lebih lanjut kondisi tubuhnya, 10 jam kemudian ia memeriksakan diri ke rumahsakit terdekat. Hasil test darah menunjukkan nilai trombositnya melonjak dari 131.000/uL menjadi 156.000/uL. Seharusnya jika virus dengue menyebar, nilai trombositnya naik pada hari ke-5. Lantaran nilai hemoglobin, hematokrit, dan SGOT masih di atas normal, ayah dua anak itu menjalani perawatan di rumah sakit.

Dua hari kemudian, nilai WBC count atau parameter pembekuan darah lebih rendah daripada normal 2.850/uL. Normal 5.000-10.000/uL. Itu berarti suami Ratnasari itu positif demam berdarah. Joko tetap mengkonsumsi 12 sendok makan gamat sehari kala terbaring di rumah sakit. Tak heran, virus dengue yang seharusnya mengasamkan lambung, melinukan sendi, dan merusakkan limpanya tak menyebar. Itu dibuktikan dua hari kemudian, 2 Maret 2007 semua parameter yang harusnya meninggi sudah turun.

Darah beku

Menurut dr Dewata Dermawan SpPD, ahli penyakit dalam di Rumahsakit Internasional Bintaro, Tangerang, virus DBD berkembang pada tubuh dalam beberapa tahapan. Bentuk reaksi pertama terjadi netralisasi dan pengendapan virus pada pembuluh darah kecil di kulit yang tergejala ruam. Saat itu juga keasaman lambung meningkat dan aliran darah semakin lambat.

Reaksi kedua terjadi gangguan fungsi pembekuan darah akibat penurunan jumlah dan kualitas komponen beku darah seperti trombosit. Jika plasma darah keluar dari pembuluh darah menuju ke rongga perut dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura. Hal itu baru terlihat pada hari ke-6. Makanya diagnosis baru ditegakkan setelah 6 hari.
Gamat dipercaya mampu menetralisir keasaman lambung yang meningkat, mengencerkan darah kental akibat turunnya trombosit, memperbaiki sirkulasi yang terhambat sebagai efek samping terjangkit virus dengue.

Menurut Prof Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mampu menurunkan tekanan darah lantaran kaya glikosaminoglikan. Senyawa itu berefek mengencerkan darah sehingga melancarkan cairan yang tersumbat. sedangkan Spirulina, suplemen kaya antioksidan dan kalsium spirulan itu menghambat perkembangan sekaligus mematikan virus. Kandungan zat besi dan vitamin B12 Spirulina meningkatkan haemoglobin darah. Gamat dan Spirulina, dua suplemen terbaik bersatu padu menggempur DBD yang sedang mewabah (Vina Fitriani).

Mari cegah Demam Berdarah dengan melakukan 4M Plus dan Minum Jeli Gamat Luxor untuk membantu penyembuhan dari Sakit Demam Berdarah


Selasa, 28 Mei 2013

Dokter Bicara Tentang Jeli Gamat dan Spirulina

dr. Royke E. Burhan, Tondano



1. Diabetes Mellitus ( DM )
Terhadap DM tipe 2, manfaat Jeli Gamat sangat nyata. Penderita DM yang diobati dengan obat anti diabetic dan dikombinasikan dengan Jeli Gamat, menunjukkan perbaikan yang nyata. Mereka terlihat lebih fit dan dapat dipertahankan dosis obatnya, bahkan beberapa diantaranya cenderung untuk diturunkan dosis obatnya, karena kadar gula darah puasa dan gula sesaat yang tetap normal.
Penderita DM yang baru terdiagnosa dan kadar gula yang tidak terlalu tinggi (di bawah 250mg%) tidak saya berikan obat anti diabetic tapi hanya dengan mengkonsumsi Jeli Gamat. Hasilnya kadar gula sesaat mereka menjadi terkendali (tetap di bawah 140mg%) hingga saat ini. Spirulina Pasifica bagi penderita DM yang telah lama dan sangat kurus dan lemah, dapat membantu mengontrol gula darah, berat badan meningkat dan stamina menjadi lebih fit.

2. Asma Bronkiale, Bronchitis kronis, PPOM (Penyakit Paru Obstruktif Menahun)
Baik penderita dewasa maupun anak yang menggunakan Jeli Gamat secara teratur sangat mengalami perbaikan. Serangan sesak nafas menjadi sangat jarang bahkan beberapa diantaranya hingga saat ini belum pernah mengalami sesak nafas lagi sejak diberikan Jeli Gamat. Kalaupun mereka menderita batuk pilek, keluhan yang mereka alami hanya ringan dan setara ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) pada orang biasa.

3. Radang Sendi
Banyak kasus radang sendi yang berhasil baik. Krepitasi (bunyi derak) pada sendi, nyeri baik intensitas maupun frekwensi menjadi berkurang. Bahkan ada pasien yang sudah 6 bulan tidak dapat berjalan karena asam urat yang parah disertai gangguan fungsi ginjal (karena side effect obat yang ia gunakan dan karena proses penyakitnya) menjadi sembuh dan beraktivitas lagi seperti semula. 

4. Gagal Ginjal
Saya mengangani pasien seorang penderita gagal ginjal karena asam urat yang hingga saat ini terhindar dari hemodialisa, karena mengkonsumsi Jeli Gamat dan saya kombinasikan dengan obat penghancur batu saluran kemih.

5. Ulkus Peptikum (Tukak Lambung)
Jeli Gamat biasanya saya berikan pada penderita tukak lambung, suatu keadaan yang jauh lebih parah dibandingkan dengan gastritis (orang awam menyebutnya sakit maag) biasa. Terlihat perbaikan yang nyata.

6. Penyakit-Penyakit Infeksi 
Sering saya memberikan suplementasi Spirulina Pasifica pada pasien yang menderita infeksi. Hasil yang lebih baik terlihat pada penderita Tb Paru (TBC), pada penderita penyakit paru obstruktif menahun dan infeksi virus seperti herpes (baik simpleks maupun zoster)

7. Anemia  
Sudah merupakan suplementasi standar yang selalu saya berikan untuk keluhan anemia.

8. Kanker (Karsinoma)
Seorang penderita kanker payudara (sudah dipastikan lewat pemeriksaan PA) yang saat ini sedang saya rawat dengan kombinasi Spirulina Pasifica dan Jeli Gamat, dalam waktu 14 hari pertama pengobatan, masa tumor terlihat mengecil, retraksi jaringan lebih berkurang. Ini dirasakan juga oleh pasien yang bersangkutan.  
      

Sabtu, 25 Mei 2013

Jeli Gamat Luxor


Jeli Gamat Luxor adalah suplemen kesehatan yang berbahan dasar Gamat. Gamat adalah hewan laut yang secara tradisional, turun temurun telah digunakan untuk pengobatan tradisional khususnya oleh bangsa Melayu dan China. Mereka mengkonsumsi gamat untuk menguatkan tubuh, sekaligus memulihkan kondisi tubuh dari penyakit seperti hipertensi, luka, diabetes dan asma.

Gamat dalam bahasa Inggrisnya Sea Cucumber, termasuk ke dalam phylum Echinodermata. Terdapat sekitar 1500 species di seluruh dunia dan beberapa species memiliki duri lunak di bagian atas tubuhnya.
Sea cucumber, berbentuk silindris menyerupai mentimun, sehingga dikenal pula dengan nama timin laut, termasuk hewan invetebrate (tak bertulang belakang) yang hanya dapat hidup di air dan merupakan hewan nocturnal, artinya aktif di malam hari. Selain itu, timun laut merupakan bagian penting dari ekosistem laut.
Warna, bentuk dan ukuran sea cucumber tidak sama. Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh species dan habitat dimana hewan tersebut menetap. Sedangkan untuk jangka hidup timun laut, dapat mencapai masa 5-10 tahun.

Sea cucumber memang dikenal dengan banyak nama, selain timun laut, banyak nama lain yang digunakan untuk hewan yang diketahui memiliki banyak keistimewaan ini. Beberapa etnis di Malaysia menyebutnya dengan nama bat, balat, trepang, brunok, hoi-sum, atau gamat. Sedangkan di Indonesia, nama yang lebih dikenal adalah tripang atau hoi som. Untuk selanjutnya, sea cucumber yang dibahas di sini, akan disebut sebagai GAMAT.

Gamat juga dikenal sebagai hewan yang memiliki daya regenerasi sel yang tinggi. Saat dirinya terancam, gamat akan mengeluarkan sebagian dari organ dalam di tubuhnya seperti organ pencernaan atau gonad (reproduksi) melalui bagian belakang tubuhnya. Organ tersebut akan tumbuh menjadi organ yang sempurna dalam waktu 9-120 hari. Proses ini dinamakan autoviscreation. Cell Growth Factor yang ada pada Gamat sangat bermanfaat bagi manusia untuk rejuvenate atau peremajaan sel tubuh.

Secara tradisional turun-temurun khususnya bagi bangsa Melayu dan China, Gamat diketahui memiliki efek pengobatan alami atau therapeutic effect. Species yang dikenal memiliki banyak khasiat untuk mengatasi penyakit adalah Stichopus hermanii. Berbagai kajian mengenai Gamat sebenarnya telah lama digali seperti yang dilakukan oleh Ridzwan dkk, para scientist di Malaysia memulai studi dan penelitian seputar Gamat sejak tahun 1980-an. Selanjutnya kajian serupa, kini semakin banyak dilakukan untuk menemukan Gamat sebagai bahan alami untuk yang berpotensi sebagai alternative pemulihan dari berbagai penyakit degenerative.

Secara tradisional, Gamat dikonsumsi secara mentah, setelah dicuci bersih dan bagian organ dalamnya dibuang, kemudian Gamat dapat langsung dinikmati. Hasilnya ? Selain daya tubuh meningkat, keluhan penyakit berkurang, hingga kulit akan menjadi semakin halus dan cantik.

Kini, secara praktis dan hygienis, manfaat Gamat dapat diperoleh dalam bentuk Jeli Gamat, makanan kesehatan yang dibuat dari ekstrak Teripang Stichopus hermanii. Salah satu yang terbaik adalah Jeli Gamat Luxor, dengan rasa dan aroma yang alami dan netral, dapat diminum oleh semua kelompok usia, baik anak-anak maupun dewasa tanpa efek samping. Konsumsi Jeli Gamat Luxor secara teratur akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meremajakan sel dan membantu proses pemulihan dari penyakit degenerative.